Senin, 27 Mei 2013

Pemeliharaan Ayam Kampung Pedaging

Pemeliharaan Ayam Kampung Pedaging

Beternak ayam kampung pedaging memiliki prospek yang bagus karena permintaan terhadap daging ayam kampung di berbagai daerah, terutama di kota-kota besar, semakin meningkat. Selain itu, teknis pemeliharaan ayam kampung pedaging juga cukup mudah dan siklus budi dayanya relatif cepat.  

Berikut ini beberapa keunggulan usaha berternak ayam kampung pedaging:
 1. Perputaran Modal Cepat
Dimulai dari membeli DOC, pembesaran hanya membutuhkan waktu 2-2,5 bulan hingga panen. Bandingkan dengan pemeliharaan ayam kampung petelur yang mulai bertelur pada umur 6 bulan, cepatnya perputaran satu siklus pada ayam kampung pedaging dapat lebih membangkitkan semangat peternak pemula karena dapat lebih cepat memetik hasilnya.
2. Pemeliharaan Lebih Mudah
Teknik pemeliharaan ayam kampung pedaging lebih mudah dibandingkan dengan teknik pemeliharaan ayam kampung petelur.
3. Investasi dan Biaya Operasional Lebih Kecil
Investasi pada usaha pembesaran ayam kampung pedaging lebih rendah di bandingkan dengan modal untuk bertarnak ayam kampung petelur, dari pembuatan kandang sampai pembesaran.
Selain biaya investasi, biaya operasional pemeliharaan ayam kampung pedaging lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasioanl pemeliharaan ayam kampung petelur, dari mulai DOC sampai bisa memetik hasil/panen.

 Berikut ini langkah-langkah pemeliharaan ayam kampung pedaging:
 A. Persiapan Budi daya
1. Kandang dan Perlengkapan
Setidaknya dibutuhkan dua jenis kandang untuk beternak ayam kampung pedaging, yaitu kandang perawatan bibit dan kandang pembesaran. Kandang perawatan bibit bisa juga berupa kandang kotak panggung yang di lengkapi dengan lampu pemanas. Sementara itu, kandang pembesaran biasanya berupa kandang postal atau kandang panggung.
Perlengkapan kandang lain yang dibutuhkan pada pembesaran ayam kampung pedaging adalah tempat pakan dan tempat minum. Idealnya, satu tempat pakan dan tempat minum untuk 25 ekor ayam.
2. Memilih DOC pedaging unggulan
Saat ini, masih bnyak peternak ayam kampung pedaging yang belum mengetahui dengan pasti ayam yang di peliharanya itu lebih cocok sebagai ayam pedaging atau petelur. Dengan menggunakan ayam kampung murni, 3 kg pakan menghasilkan peningkatan bobot ayam sebanyak 1 kg. Sementara itu, jika menggunakan DOC ayam kampung pedaging unggulan, peningkatan bobot sebesar 1kg bisa di dapatkan hanya dengan 2,3 kg pakan.
 B. Pemeliharaan
1. Kepadatan Kandang
Kepadatan awal kandang pemeliharaan DOC hingga menjadi bibit ayam kampung pedaging adalah 100 ekor/m2.
2. Pakan dan Minum
Pakan yang biasa diberikan kepada ayam kampung pedaging bisa berupa complete feed khusus ayam pedaging yg di campur dengan dedak, perbadingannya 75:25.
Ketersediaan air minum pada pemeliharaan ayam kampung pedaging harus selalu mencukupi. Air yang di berikan berupa air bersih yang diganti secara rutin.
3. Perawatan Kandang
Perawatan utama di kandang postal berupa pengontrolan terhadap kondisi sekam. Sekam dalam kandang sebaiknya tidak diganti secara menyeluruh karena dapat memunculkan banyak debu di dalam kandang.
4. Masa Kosong Kandang
Setiap akhir masa pemeliharaan ayam kampung pedaging diharuskan ada masa kosong kandang. Hal ini berguna untuk membersihkan kandang secara keseluruhan, baik dari alas kandang sehingga dapat menghilangkan bibit penyakit apda periode pemeliharaan berikutnya.
C. Panen
Apabila peternak menggunakan DOC ayam kampung pedaging unggulan, pemanenan dapat dilakukan pada umur 60-70 hari sejak DOC, dengan bobot ayam panen sekitar 0,8-1 kg. Pemanenan dapat di lakukan sekaligus atau bertahap, berdasarkan bobot ayam.
D. Pemasaran
Sebelum memulai usaha, sebaiknya peternak mencari informasi besarnya serapan pasar ke daerah sekitar atau berbagai pasar penyerap. Calon peternak bisa juga melakukan survei sederhana ke pasar-pasar.